Artikel oleh : Dr. Asri Rahmawati,SpKK (Dokter spesialis kulit dan kelamin RSUD Prof. dr. Soekandar)
Hari Kusta Sedunia 2022 jatuh pada Minggu, 30 Januari 2022. Hari Kusta Sedunia diperingati setiap tahun pada Minggu terakhir pada Januari. Peringatan Hari Kusta Sedunia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap keberadaan penyakit kusta, serta penderitanya.
Apa itu penyakit kusta? Penyakit kusta atau yang dikenal sebagai penyakit Hansen atau Lepra adalah sebuah infeksi bakteri yang memengaruhi sitem saraf, kulit, hidung, dan mata. Dengan adanya perawatan dini pada penderita kusta, maka bisa mencegah terjadinya kerusakan permanen. Penyakit kusta atau lepra disebabkan oleh Mycobacterium leprae. Bakteri ini tumbuh lambat dan tak mudah menyebar. Sehingga mereka yang terkena penyakit ini sebenarnya bisa terus bekerja dan memiliki kehidupan yang aktif selama mereka melakukan perawatan.
Terkadang seorang penyintas tidak menyadari dirinya sudah terinfeksi sampai akhirnya gejala seperti kehilangan kemampuan merasa sakit muncul, atau kulit menunjukkan adanya perubahan. Dari 90 persen orang dengan penyakit kusta atau lepra, gejala yang muncul pertama kali adalah mati rasa. Mati rasa tersebut biasa muncul beberapa tahun sebelum adanya perubahan warna kulit. Adapun mati rasa ini biasanya pasien kehilangan sensasi untuk merasakan: Suhu, Sentuhan ringan dan rasa sakit
Penyakit kusta atau lepra merupakan penyakit yang tidak terlalu menular. Seseorang perlu melakukan kontak intens selama beberapa bulan dengan penderita yang tidak melakukan pengobatan, untuk bisa tertular. 95 persen orang memiliki kekebalan alami terhadap penyakit ini.
Penyakit kusta tak bisa menular melalui:
- Kontak biasa Berjabat tangan atau berpelukan
- Duduk di dekatnya
- Makan bersama
- Kontak seksual
- Bakteri juga tak menular ke janin selama kehamilan.
Saat seseorang memulai pengobatan kusta, bakteri tersebut tak dapat menularkan ke orang lain. Seringkali mereka yang mengalami penyakit kusta atau lepra ini didiskriminasi hingga kehilangan kesempatan kerja, dan dikucilkan. Dampaknya seseorang dengan penyakit kusta atau lepra ini berpotensi mengalami masalah kesehatan mental. Serta karena adanya diskriminasi seseorang dengan penyakit ini bisa menyembunyikan gejalanya yang justru berdampak pada dirinya. Sehingga penyintas justru menghindari mencari dukungan pengobatan yang akhirnya bisa memperparah penyakitnya.
STOP Diskriminasi bagi orang yang mengalami penyakit kusta!